Cara Bagi Gaji dengan Metode 50/30/20: Simple Banget!
Pernah bingung, “gaji ini harus dipakai buat apa dulu ya?” Kadang baru pertengahan bulan, uang udah entah ke mana. Nah, salah satu cara paling gampang buat atur gaji adalah pakai metode 50/30/20.
Metode ini populer banget karena simpel, dan cocok buat siapa aja—baik yang baru kerja maupun yang udah lama kerja tapi gajinya masih suka “ilang” begitu aja.
Apa Itu Metode 50/30/20? 🧮
Prinsipnya, gaji kamu dibagi jadi 3 pos:
- 50% → Kebutuhan Pokok (Needs)
Contohnya: makan sehari-hari, transportasi, listrik, cicilan rumah/kendaraan, internet, BPJS. - 30% → Keinginan (Wants)
Contohnya: nongkrong, jalan-jalan, beli baju, gadget baru, langganan Netflix/Spotify. - 20% → Tabungan & Investasi (Savings & Investments)
Contohnya: dana darurat, reksa dana, emas, saham, atau nabung buat tujuan tertentu (nikah, rumah, dll).
Contoh: Kalau Gaji Rp5 Juta 💸
Mari kita coba breakdown dengan gaji Rp5 juta per bulan:
- 50% kebutuhan: Rp2.500.000
→ kos/kontrakan, makan, transport, listrik, kuota, cicilan. - 30% keinginan: Rp1.500.000
→ nongkrong, nonton bioskop, belanja online. - 20% tabungan/investasi: Rp1.000.000
→ masuk ke rekening tabungan khusus, reksa dana, atau emas.
Kenapa Metode Ini Bagus? ✨
- Gampang diingat → cukup 3 pos utama.
- Nggak bikin stres → masih ada jatah buat senang-senang.
- Ada arah jelas → tabungan & investasi selalu jalan.
Tips Biar Berhasil ✅
- Begitu gajian, langsung pisahkan sesuai pos. Jangan tunggu sisa di akhir bulan.
- Bisa pakai aplikasi dompet digital / e-banking biar auto-transfer.
- Kalau kebutuhan lebih dari 50%? Coba pelan-pelan turunin, misalnya cari kos lebih murah atau kurangi cicilan.
🎯 Kesimpulan
Metode 50/30/20 ini bukan aturan kaku, tapi pedoman yang gampang banget diikuti. Intinya, gaji kamu punya arah yang jelas: sebagian buat hidup sekarang, sebagian buat happy-happy, dan sebagian lagi buat masa depan.
Mulai bulan ini, coba deh pisahin gaji pakai metode ini. Dijamin lebih lega dan terkontrol. 🚀